Senin, 23 Juni 2008

DEMOKRASI HARUS MENANG

Muhaimin Iskandar: Keputusan tentang Muktamar Luar Biasa Partai Kebangkitan Bangsa akan diputuskan oleh Majlis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 30 Juni 2008, jutaan kader PKB dan warga Nahdliyin akan menunggu sebuah jawaban atas sengketa prosedur dan substansi tentang Muktamar Luar Biasa manakah yang akan disahkan sebagai Musyawarah Tertinggi partai yang sesuai dengan aturan perundang-undangan dan AD/ART.
MLB Parung atau MLB ancolkah yang akan memenangkan gugatan ini, jawabannya masih ada dalam pembahasan hakim tentunya. saya hanya ingin menyampaikan dua streching poin atas problematika yang melanda konflik PKB setelah dewasa ini. pertama, saya yakin tidak seorangpun kader PKB -dan juga partai lain- menginginkan partainya terbelah, kalau pada akhirnya ternyata ada masalah serius yang harus dihadapi tentu ini bukan pilihan melainkan proses pendewasaan diri yang secara sistematis harus dihadapi dengan sikap bijak dan penuh kesadaran bahwa harus ada reorientasi demokratisasi internal yang berbasis pada kredibilitas dan kompetensi kader, jangan ada pola balas dendam yang hanya berujung pada sentimen individu dan golongan tertentu. kemenangan gugatan saya sebagai ketua umum dan lukman edy sebagai sekretaris jendaral harus dimaknai sebagai kemenangan demokrasi bukan kemenangan kelompok, dengan demikian tentu saya mengajak kepada seluruh kader PKB untuk segera kembali membenahi partai yang sempat terkoyak dan kembali melakukan konsolidasi nasional guna menyiapkan partai sebagai pemenang pemilu 2009 atau minimal peringkat kedua. kedua, proses penyelesaian masalah secara kelembagaan melalui pengadilan sejatinya adalah jalan keluar terakhir setelah upaya tahkim tak tercapai, menjadikan pengadilan sebagai pemutus perkara tentu merupakan penghormatan setinggi-tingginya kepada lembaga hukum sebagai panglima tertinggi, setelah NKRI mengumandangkan diri sebagai rechtstat (negara hukum) sejak berdiri, kini kesadaran kita untuk berbenah tentu membutuhkan jalan yang 'mustaqim'. semoga Allah meridhoi jalan yang kita tempuh...

Tidak ada komentar: